"Pemimpin
adalah orang yang mengetahui suatu cara; menjalankan dan sekaligus menunjukkan
cara tersebut."
John C. Maxwell
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi, memberi contoh dan
memberjalankan suatu sistem kerja dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam
arti luas, seorang pemimpin adalah orang yang mampu berdiri (memimpin) orang
banyak untuk memberi arahan dan contoh dalam suatu sistem kerja dengan cara
yang sistematis, sehingga tujuan dari sistem kerja tersebut dapat tercapai.
Suatu lembaga membutuhkan pemimpin, bahkan sampai lembaga terkecil dalam
rumahpun membutuhkan seorang pemimpin. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus
memiliki aspek-aspek tertentu dalam memimpin suatu grup. Namun secara mendasar,
seorang pemimpin dilihat dari aspek kharismatik, pandangan ke depan, daya
persuasi dan intensitas.
Dalam suatu lingkungan masyarakat, penentuan pemimpin di lingkungan satu
dengan yang lainnya sangatlah beragam. Pemilihan seorang pemimpin di lingkungan
yang agamis akan berbeda dengan lingkungan metropolis. Mengutip dari Wikipedia.com
jika dilihat dari aspek-aspeknya kepemimpinan dapat dibagi menjadi:
Kepemimpinan
Yang Efektif
Barangkali pandangan
pesimistis tentang keahlian-keahlian kepemimpinan ini telah menyebabkan
munculnya ratusan buku yang membahas kepemimpinan. Terdapat nasihat tentang siapa yang harus ditiru
(Attila the Hun), apa yang harus diraih (kedamaian jiwa), apa yang harus dipelajari
(kegagalan), apa yang harus diperjuangkan (karisma), perlu tidaknya pendelegasian (kadang-kadang), perlu tidaknya berkolaborasi (mungkin), pemimpin-pemimpin rahasia
Amerika (wanita), kualitas-kualitas pribadi dari kepemimpinan (integritas),
bagaimana meraih kredibilitas (bisa dipercaya), bagaimana menjadi pemimipin
yang otentik (temukan pemimpin dalam diri anda), dan sembilan hukum alam
kepemimpinan (jangan tanya).Terdapat lebih dari 3000 buku yang judulnya
mengandung kata pemimipin (leader). Bagaimana menjadi pemimpin yang efektif tidak perlu diulas oleh sebuah buku. Guru manajeman
terkenal, Peter Drucker, menjawabnya hanya dengan beberapa kalimat:
"pondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah berpikir berdasar misi
organisasi, mendefinisikannya dan menegakkannya, secara jelas dan nyata.
Kepemimpinan
Karismatik
Max Weber, seorang
sosiolog, adalah ilmuan pertama yang membahas kepemimpinan karismatik.
Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yang berasal dari
bahasa Yunani yang berarti "anugerah") sebagai "suatu sifat
tertentu dari seseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan
biasanya dipandang sebagai kemampuan atau kualitas supernatural,
manusia super, atau paling tidak daya-daya istimewa. Kemampuan-kemampuan ini
tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi dianggap sebagai kekuatan yang
bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini seseorang kemudian dianggap
sebagai seorang pemimpin.
Kepemimpinan
Transformasional
Kepemiminan merupakan
proses dimana seorang individu mempengaruhi sekelompok individu untuk mencapai
suatu tujuan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif, seorang kepala
sekolah harus dapat mempengaruhi seluruh warga sekolah yang dipimpinnya melalui
cara-cara yang positif untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Secara
sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai proses untuk
mengubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan meningkatkan
dirinya, yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan kebutuhan serta
penghargaan terhadap para bawahan.
KEPEMIMPINAN MENURUT
PARA AHLI
-
Menurut
Judith R. Gordon menyatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki karakter,
seperti kemampuan intelektual, kematangan pribadi, pendidikan, status sosial
ekonomi, human relations, motivasi instrinsik dan dorongan untuk maju
(achievement drive).
-
Menurut
Sondang P. Siagian (1994:75-76), bahwa seorang pemimpin itu harus memiliki
ciri-ciri ideal diantaranya :
- Pengetahuan umum yang luas, daya
ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas,
adaptabilitas, dan orientasi masa depan.
- Sifat inkuisitif, rasa tepat
waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan,
keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik,
kapasitas integratif.
- Kemampuan untuk bertumbuh dan
berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen
dan yang penting, keterampilan mendidik dan berkkomunikasi secara efektif.
-
Menurut
Ronggowarsito, menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki Hastabrata,
yaitu delapan sifat unggul seorang pemimpin yang dikaitkan dengan sifat-sifat
alam diantaranya :
1. Bagaikan surya
Menerangi
dunia, memberi kehidupan, menjadi penerang, pembuat senang, arif, jujur, adil,
dan rajin bekerja sehingga negara aman sentausa.
2. Bagaiakan candra atau
rembulan
Memberikan
cahaya penerangan keteduhan pada hati yang tengah dalam kesulitan, bersifat
melindungi sehingga setiap orang dapat tekun menjalankan tugasnya masing-masing
dan memberi ketenangan.
3. Bagaikan kartika atau
bintang
Menjadi
pusat pandangan sebagai sumber kesusilaan, menjadi kiblat ketauladanan
dan menjadi sumber pedoman.
4. Bagaikan meja atau awan
Menciptakan
kewibawaan, mengayomi meneduhi sehingga semua tindakan menimbulkan ketaatan.
5. Bagaikan bumi
Teguh,
kokoh pendiriannya dan bersahaja dalam ucapannya.
6. Bagaikan samudra
Luas
pandangan, lebar dadanya, dan dapat membuat rakyat seia sekata.
7. Bagaikan hagni atau
api
Adil,
menghukum tanpa memandang bulu, yang salah menjalankan hukuman dan yang baik
mendapat pahala.
8. Bagaikan bayu atau
angin
Adil,
jujur, terbuka dan tidak ragu-ragu.
Dari penjelasan
diatas, bahwa karakter istimewa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
mencakup karakter bawaan dan karakter yang diperoleh kemudian dikembangkan pada
kemudian.
Demikian sekelumit
penjelasan tentang kepemimpinan. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi kita
semua. Ameen